Anak Berbicara Sesuai Usianya, Harapan Semua Bunda

 

                               Sumber:Unsplash < https://unsplash.com/photo/OJOE587CWuE >

 

Rezeki sudah diatur dan pengalaman tak akan terukur. Begitu ungkapan yang bisa menggambarkan kehidupan seorang mahasiswa satu ini. Aku anak ketiga dari tiga bersaudara, kata orang yang lumrah dikenal dengan anak bungsu. Menjadi anak bungsu sudah sepantasnya membantu menjaga anak dari kakaknya, sembari mempersiapkan diri, kataku. Dan benar, tepat pada tahun 2017 silam, ketika aku duduk dibangku kelas 1 SMA hari-hariku dipenuhi dengan mengasuh bayi sepulang dari sekolah. Pada tahun 2017, kakak keduaku dinyatakan lulus PPG (Pendidikan Profesi Guru) dan melangsungkan pendidikan selama enam bulan di kota yang berjarak kurang lebih 5 jam dari kotaku, jauh? Tidak terlalu, cuma untuk kondisi kakaku butuh pertimbangan yang luar biasa juga untuk mengambil kesempatan ini. Belum genap satu tahun, anak pertamanya lahir berjenis kelamin laki-laki. Pilihan yang berat ketika harus melepaskan salah satu ketika kedua-duanya sama berarti. Akhirnya dengan pertimbangan, kakaku memutuskan mengikuti PPG dan meninggalkan anaknya di rumah dengan mengganti ASI dengan susu bantu. Dari sini ceritaku dimulai.

Sepulang sekolah aku selalu membantu orang tuaku untuk menjaga anak kakaku, sebut saya Si Koko. Mulai dari menganti popok, memberikan bubur, susu bantu, menidurkanya hingga mengajak bermain Koko. Lambat laun, pengalamanku mengasuh Koko semakin meningkat. Dahulu sering kali aku membawa Koko main sambil menyuapinya bubur menggunakan kain panjang, gendong di pinggang khas ibu-ibu di perkampungan. Wajar saja, aku tinggal di daerah perkampungan yang waktu itu belum mengenal baby wrab/ wrab carier, sehingga kebiasaaan bu-ibu zaman dulu menggendong bayi menggunakan kain panjang masih sering dilakukan. Bagiku tak masalah, ketika kucoba kuat dan memudahkan jika ingin sembari menyuapinya bubur. Mengikuti perkembangan Koko dari yang belum mengenal apa-apa hingga dia tau, dari yang belum bisa berbicara hingga lancar berkomunikasi merupakan perjalanan panjang. Banyak waktu, tenaga, dan usaha yang dikerahkan oleh orang tua serta orang-orang disekitar Koko agar Koko tumbuh dan berkembang seperti anak seusianya. Ketika aku mengajak Koko bermain, ada anak seumuranya yang bisa dibilang mengalami speech delay atau keterlambatan berbicara. Setelah berbincang dengan orang tuanya ternyata ada beberapa yang dibiasakan kepada Koko tidak didapatkan oleh anaknya.

 Koko tidur dengan nanyian

Awalanya bersenandung hanya menjadi kebiasaan orang tua dalam menidurkan anaknya. Jika ditanya ibu-ibu Indonesia, barangkali sangat sedikit yang tidak mengenal lagu “nina bobo”. Lagu legendaris yang digunakan ibu-ibu untuk menidurkan anaknya, lantas sering disebut magic. Berbeda dengan Koko, kamipun sering menyanyikan lagu untuk pengantar tidurnya dengan lagu yang bervariatif. Mulai dari lagu anak-anak yang bersemangat, hingga shalawatan. Ternyata benar, tak sampai sepuluh lagu, Koko pun sudah tertidur pulas. Lambat laun, Koko banyak mengenal kata dan banyak hafal lagu-lagu anak. Dengan begitu kosakata Koko menjadi lebih banyak dari anak seusianya.

Aku sebagai mahasiswa Bahasa Indonesia justru tidak heran dengan fenomena seperti ini. Keterampilan berbahasa itu ada empat jenisnya, keterampilan mendengar, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Ketika seseorang terlatih untuk mendengar, secara tidak langsung kemampun berbicaranya juga meningkat. Ketika Koko sering menerima kata-kataa yang beragam, seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan, Ia juga mampu berbicara. Dapat disimpulkan, kebiasaan menyanyikan anak akan merangsang kemampuan berbicaranya.

Membantu Koko berbicara, meskipun ucapannya masih kurang jelas.

Setiap bayi mempunyai tahapan perkembangan kemampuan bicara, mulai dari tangisan, ocehan, celotehan hingga muncul kata-kata pertema ketika memasuki usia 7 bulan. Tahapan perkembangan kemampuan bicara inilah yang harus dipahami oleh setiap orang tua. Peran serta orang-orang di sekitar anak akan mendukung perkembangan kemampuan bicaranya, begitu juga dengan Koko. Ketika memasuki usia 4 bulan, Koko sudah mulai mengucapkan “babababa”, “yayaya” dan sejenisnya. Ketika Koko mengucapkan itu, aku dan keluarga mendukung proses Koko seperti dengan menambahkan “iyaaa? Koko mau makan?” dan pengulangan-pengulangan kata lainya. Ketika orang disekitarnya membantunya, tentu Koko merasa mendapatkan support sehingga Ia akan terus mengucapkan kata-kata serupa atau yang kata yang baru.

Televisi membantu perkembangan bicara Koko.

Televisi memang turut menjadi bagian dari perkembangan kemampuan berbicara anak. Seperti yang terjadi pada Koko, kami tinggal di daerah perkampungan yang mana bahasa ibu (dalam istilah perolehan bahasa) menggunakan bahasa Minang. Dalam keseharianpun menggunakan bahasa minang sehingga Koko diajakpun berbicara menggunakan bahasa Minang. Namun, karena tontonan Koko film anak-anak yang menggunakan bahasa Indonesia dan Melayu (film Upin & Ipin), Koko lancar berbahasa Indonesia dan sedikit mengenal bahasa Melayu.Perkembangan bahasa Koko tidak pernah kami larang, bahkan aku sebagai mahasiswa Bahasa justru memberikan support untuk Koko. Terkadang, bahasa yang digunakanya sebagian bahasa Indonesia dan sebagian bahasa Minang tentu terkadang mengundang gelak tawa, tetapi tetap aku kasih tau bagaiman bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Kebiasan-kebisan di atas terus kami lakukan hingga sekarang ini, Koko sudah berusia 4 tahun. Dibandingkan teman seumurannya, Koko termasuk anak yang paling unggul dari segi bicaranya, kata yang diucapkan sudah jelas dan beragam hingga intonasi yang diucapakan sudah jelas dan deras. Setelah mencari informasi lebih jauh, ternyata teman-teman seusia Koko mengalami speech delay atau keterlambatan berbicara.

Speech delay atau keterlambatan berbicara adalah kemampuan berbicara anak yang tidak sesuai umurnya. Dilansir dari Alodokter speech delay dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari gangguan pendengaran, kelainan struktur mulut, hingga gangguan saraf Jika para bunda tidak mengetahui fenomena speach delay, banyak sekali tanda -tanda anak mengalami speech delay yang bisa diakses di internet. Menurut Alodokter ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi anak yang mengalami speech delay, diantaranya sering mengajak anak berbicara, membacakan cerita untuk anak, tanggapi perkataanya dan perbaiki, bantu anak memahami nama-nama benda, ajukan pertanyaan agar anak memilih dan batasi penggunaan gawai. Usaha tersebut bisa dilakukan para bunda untuk merangsang anaknya yang mengalami speech delay, namun ada upaya yang mendukung anak untuk terapi wiracara yaitu dengan Generos.


                                         Sumber : Generos.id < https://generos.id/>

Generos sebagai suplemen kecerdasan otak anak telah dipercaya oleh ribuan orang tua sebagai penunjang tumbuh kembang anak dalam memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya. Manfaat dari Generos sudah tidak diragukan lagi, Generos mengatasi speech delay pada anak. Cerita dari Bunda Annisa menggambarkan khasiat dari Generos dalam membantu tepati wicara anaknya. Dilansir dari Generos.id, bunda Annisa mengatakan bahwa setelah mengonsumsi rutin hingga menghabiskan satu botol Generos, Anak mulai banyak berbicara. Saat melakukan terapi, Anak Saya menjadi lebih aktif dan mudah diarahkan. Apabila ingin melakukan terapi wicara untuk anak, perhatikan hal-hal yang harus dilakukan saat anak terapi wicara dan trik agar terapi wicara anak bisa optimal ya, Bunda.

Cerita lain berasal dari konsumen Generos yang bernama Riya. Anak dari bunda Riya ini belum lancar membaca karena sudah kelas 1 SD, tetapi berkat saran dari kakaknya untuk mengonsumsi Generos, anaknya sudah lancar membaca ketika mengenjak semster 2 di kelas 1 (generos. Id). Ternyata khasiat generos tidak hanya untuk anak yang mengalami speach delay, tetapi juga mampu membantu anak lancar membaca. Pastinya kita begitu heran dengan manfaat dan bahan-bahan apa saja yang ada di generos. Adapun manfaat generos yaitu sebagai berikut (generos.id).

1. Meningkatkan konsentrasi

2. Meningkatkan daya ingat

3. Meningkatkan daya paham

4. Meningkatkan kreativitas

5. Meningkatkan bakat

6. Meningkatkan hormon

7. Meningkatkan karakter positif

8. Meningkatkan prestasi

9. Menstabilkan emosi

10. Baik untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus

11. Baik untuk anak-anak dengan gangguan belajar, terlambat bicara, belajar, dan tingkah laku

12. Baik untuk anak-anak dengan masalah ASD (Autism spectrum disorder) / ADHD / ADD

13. Baik untuk anak-anak dengan masalah hiperaktif

Sangat banyak ya Bunda manfaat dari generos. Kekhawatiran bunda apabila mempunyai anak yang mengalami speach delay, insyaAllah akan dibantu dengan generos. Sudah tidak akan mendengar lagi cibiran tetangga tentang anaknya yang mengalami keterambatan bicara. Bahkan hanya karna cibiran tetangga, kekhawatiran malah iku memuncak kan. Dilasir dari generos, pertumbuhan dan perkembangan anak sedari dalam kandungan, paling utama menjadi tanggung jawab ibu maupun ayah. Kerja sama antara keduanya menjadi sangat penting, dan jika sudah kompak maka omongan dari luar yang menyimpang bisa ditepis bersama. Yok kenali Generos lebih jauh!. Generos sebagai penunjang kebutuhan nutrisi untuk tumbuh kembang optimal anak. 

Referensi:

Alodokter.com. 2021. Tanda Speach Delay Anak dan Cara Mengatasinya. URL: https://www.alodokter.com/tanda-speech-delay-pada-anak-dan-cara-mengatasinya, diakses pada 19 Juli 2022

Generos.id. 2022. Generos Bantu Temani Terapi Wicara Anak Saya. URL: https://generos.id/2022/04/16/generos-temani-terapi-wicara-anak-saya/, diakses pada 18 Juli 2022.

Generos.id. 2022. Nyata!. Setelah Minum Generos Jadi (Lebih PD) Lancar Membaca. URL: https://generos.id/2022/06/16/nyata-setelah-minum-generos-jadi-lebih-pd-lancar-membaca/, diakses pada 17 Juli 2022

Generos.id.  2022.  Kumpulan 5 Artikel Manfaat Generos beserta Khasiat Bahan-Bahannya!. URL:https://generos.id/2022/06/15/5-artikel-manfaat-generos-beserta-khasiatnya/, diakses 19 Juli 2022

Generos.id. 2022.11 Hal yang Harus Dilakukan Saat Anak Terapi Wicara. URL: https://generos.id/2022/06/07/11-hal-yang-harus-dilakukan-saat-anak-terapi-wicara/, diakses pada 18 Juli 2022

Generos.id. 2022. Trik Agar Terapi Wicara Anak Bisa Optimal. URL: https://generos.id/2022/07/08/trik-agar-terapi-wicara-anak-bisa-optimal/, diakses pada 18 Juli 2022.

Generos.id. 2022. Cibiran Tetangga dan Keluarga Kerap Hambat Perkembangan Anak. URL: https://generos.id/2022/06/06/cibiran-tetangga-dan-keluarga-kerap-hambat-perkembangan-anak/. diakses pada 19 Juli 202.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bersama Bergerak Berdaya untuk Mewujudkan Bumi Berdaya dan Pulih Lebih Kuat

Nasabah Bijak: Sebuah Keharusan untuk Melindungi dari Penipuan

Si Paling Mobilitas dengan Laptop Canggih ASUS ExpertBook B3 Flip (B3402)