Pengembangan Keterampilan Menyimak

 

PENGEMBANGAN KETERAMPILAN MENYIMAK

 

Oleh :

Aprilia Ariesti Miona (20016059)

Pendidikan Bahasa Indonesia

FBS universitas Negeri Padang

Email: apriliaariesti2001@gmail.com

 

Kurikulum 2013 menguraikan tujuan pembelajaran yang sejalan dengan tujuan pembelajaran bahasa Indonesia, yakni agar siswa terampil berbahasa. Keterampilan berbahasa dibedakan dari empat macam, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa tersebut berkaitan antara satu dan yang lain. Beberapa praktisi masih berpendapat sampai sekarang bahwa pembelajaran bahasa adalah sebuah proses yang berjalan linera/ lurus, yaitu diawali dengan menguasai bahasa lisan (menyimak dan berbicara) dan baru kemudian beralih ke bahasa tulis (membaca dan menulis).

Kegiatan menyimak merupakan kemampuan tahap awal yang harus dikuasai dalam keterampilan berbahasa, dikatakan demikian karena menyimak merupakan suatu cara yang dilakukan untuk memeroleh informasi yang disampaiakn orang lain sehingga dapat diimplementasikan pada tahap berikutnya yaitu berbicara, membaca, dan menuliskannya kembali untuk disampaikan kepada orang lain.Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambanglambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan (Tarigan dalam febriana, 2017).

Menyimak merupakan keterampilan bahasa yang pertama dilalui oleh setiap manusia dan saling berkaitan dengan keterampilan bahasa yang lain, Ranukadevi (2014) dalam Supartinin yang mengatakan bahwa menyimak sebagai keterampilan bahasa yang sangat mendasar secara konsisten saling terkait campur tangan dengan kemampuan bahasa lainnya, yaitu berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan menyimak dengan keterampilan bahasa yang lain saling terkait dan saling mempengaruhi. Seorang anak memperoleh bahasa dan dapat berbicara dengan cara menyimak perkataan orang lain. Menyimak merupakan aktivitas dasar manusia yang membuatnya memiliki banyak pengetahuan (Musfiroh, 2008). Seberapa baik anak menyimak memiliki dampak yang besar terhadap efektifitas kerjanya, dan terhadap kualitas hubungannya dengan orang lain (Hermawan, 2012). Tyagi (2013) menjelaskan keterampilan menyimak terdiri dari mendengar; memahami; mengingat; mengevalusai dan merespon.

Pengmbangan keterampilan menyimak bisa dilakukan dengan beberapa cara yakni melalui teknologi informasi yang ditulis oleh Arono,model pembelajaran Artikulasi dan media boneka tangan pada pembelajaran tematik yang dituli oleh Ulifatus febriana,dkk dan melalui kegiatan bercerita dengan Big Book yang ditulis oleh Tri ayu Supartini, dkk.

Pada pengembangan keterampilan menyimak dengan teknologi informasi, Arono mangungkapkan bahwa dukungan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan menyimak mereka berupa radio, kaset audio, televisi, video, dan komputer. Setiap jenis teknologi memberikan peluang bagi siswa untuk mengeksplorasi rentang mereka menyimak strategi dan dalam beberapa kasus mengembangkan strategi baru. Peran guru dalam membantu siswa mengembangkan keterampilan menyimak yang lebih baik juga telah berubah. Guru bahasa dalam kebutuhan abad dua puluh pertama yang perlu disusun untuk mengeksploitasi teknologi lama dan teknologi baru dalam berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan yang berubah dari siswa.

Pada pengembangan keterampilan menyimak melalui artikulasi dan media boneka tangan Ulifatus mengungkapkan bahwa dengan media boneka tangan dan aritkulasi keterampilan menyimak siswa bisa meningkat terkhusus siswa yang duduk di bangku kelas 1 SD. Pada Penegembangan keterampilan menyimak melalui big book disimpulkan bahwa  Media yang digunakan dengan cerita yang berbeda-beda memberikan pengalaman yang menarik dan dinanti bagi anak, sehingga anak mapu mengembangkan keterampilan menyimak berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas

yang telah dilakukan dengan metode bercerita menggunaan media big book dapat menstimulasi keterampilan anak usia 5-6 tahun.

Dapat disimpulkan bahwa keterampilan menyimak bisa ditingkatkan apabila siswa berhadapat dengan guru yang tepat dan metode yang tepat, semua metode yang sudah pernah dilakukan mayoritasnya berhasil meningkatkan keterampilan menyimak. Namun untuk tindak selanjutnya diperlukan beberapa perbaikan yang akan dilakukan. Keterampilan menyimak harus ditingkatkan demin meminimalkan tersebarnya hoaks di kalangan masyarakat terutama bagi anak-anak generasi emas indonesia.

 

Rujukan:

Arono.Pengembangan Pembelajaran Keterampilan Menyimak Melalui Teknologi Informasi.Bengkulu[ID]:Universitas Bengkulu

 

Febriana,U.dkk.2017.Peningkatan Keterampilan Menyimak Melalui Model Pembelajaran Artikulasi dan Media Boneka Tangan pada Pembelajaran Tematik Kelas 1 SDN Pejok II Kedungadem Bojonegoro.Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD.5(2).

 

Supartini, Tri Ayu.dkk.2019.Mengembangkan Keterampilan Menyimak Melalui Kegiatan Bercerita dengan Big Book pada Anak Usia 5-6 Tahun.Kumara Cendekia.7(2).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bersama Bergerak Berdaya untuk Mewujudkan Bumi Berdaya dan Pulih Lebih Kuat

Nasabah Bijak: Sebuah Keharusan untuk Melindungi dari Penipuan

Si Paling Mobilitas dengan Laptop Canggih ASUS ExpertBook B3 Flip (B3402)