MENYIMAK: EKSTENSIF, SOSIAL, SEKUNDER, ESTETIK, KRITIS DAN KONSENTRATIF

 

EKSTENSIF, SOSIAL, SEKUNDER, ESTETIK, KRITIS DAN KONSENTRATIF

 

Oleh :

Aprilia Ariesti Miona (20016059)

Pendidikan Bahasa Indonesia

FBS universitas Negeri Padang

Email: apriliaariesti2001@gmail.com

 

Aktivitas menyimak adalah mendemontrasikan pemahaman yang telah dipahaminya setelah mengalami kegiatan mendengarkan secara tuntas atau aktivitas yang meminta peringatan kembali (recall) informasi yang telah diterima sebelumnya. Banyak orang berpendapat bahwa menyimak merupakan kegiatan yang bersifat pasif. Pendapat ini didasarkan pada kenyataan bahwa fisik seseorang yang sedang menyimak tidak menunjukkan kegiatan yang aktif atau melakukan gerakan-gerakan anggota tubuh. Ini merupakan suatu pandangan yang keliru bila menafsirkan suatu kegiatan yang bersifat aktif dengan cara memandang ada atau tidaknya suatu gerakan fisik yang tampak.

1) Menyimak ekstensif (extensive listening) adalah sejenis kegiatan menyimak yang berhubungan dengan hal-hal lebih umum dan lebih bebasterhadap sesuatu bahasa, tidak perlu di bawah bimbingan langsung seorang guru. Penggunaan yang paling mendasar ialah untuk menyajikan kembali bahan yang telah diketahui dalam suatu lingkungan baru dengan cara yang baru. Selain itu, dapat pula murid dibiarkan mendengar butir-butir kosakata dan struktur-struktur yang baru bagi murid yang terdapat dalam arus bahasa yang ada dalam kapasitasnya untuk menanganinya.Pada umumnya, sumber yang paling baik untuk menyimak ekstensif adalah rekaman yang dibuat guru sendiri, misalnya rekaman yang bersumber dari siaran radio, televisi, dan

sebagainya. bahwa dalam kasus yang kedua ini maka bahasa secara umum sudah diketahui oleh para murid.

2) Menyimak sosial (social listening)atau menyimak konversasional (conversational listening) ataupun menyimak sopan (courtens listening) biasanya berlangsung dalam situasi-situasi sosial tempat orang mengobrol mengenai hal-hal yang mrenarik perhatian semua orang dan saling mendengarkan satu sama lain untuk membuat respons-repons yang pantas, mengikuti detail-detail yang menarik, dan memerhatikan perhatian yang wajar terhadap apa-apa yang dikemukakan, dikatakan oleh seorang rekan.Dengan perkataan lain dapat dikemukakan bahwa menyimak sosial paling sedikit mencakup dua hal, yaitu perkataan menyimak secara sopan santun dengan penuh perhatian percakapan atau konversasi dalam situasi-situasi sosial dengan suatu maksud. Dan kedua mengerti serta memahami perananperanan pembicara dan menyimak dalam proses komunikasi tersebut.

3) Menyimak sekunder (secondary listening)adalah sejenis kegiatan menyimak secara kebetulan dan secara ekstensif (casual listening dan extensive listening) misalnya, menyimak pada musik yang mengirimi tariantarian rakyat terdengar secara sayup-sayup sementara kita menulis surat pada teman di rumah atau menikmati musik sementara ikut berpartisipasi dalam kegiatan tertentu di sekolah seperti menulis, pekerjaan tangan dengan tanah liat, membuat sketsa dan latihan menulis dengan tulisan tangan.

4) Menyimak estetik (aesthetic listening) disebut juga menyimak apresiatif (apreciational listening) adalah fase terakhir dari kegiatan menyimak secara kebetulan dan termasuk ke dalam menyimak ekstensif, mencakup dua hal yaitu pertama menyimak musik, puisi, membaca bersama, atau drama yang terdengar pada radio atau rekaman-rekaman. Kedua menikmati cerita-cerita, puisi, teka-teki, dan lakon-lakon yang diceritakan oleh guru atau murid-murid.

5) Menyimak kritis (critical listening)adalah sejenis kegiatan menyimak yang di dalamnya sudah terlihat kurangnya atau tiadanya keaslian ataupun kehadiran prasangka serta ketidaktelitian yang akan diamati. Murid-murid perlu banyak belajar mendengarkan, menyimak secara kritis untuk memperoleh kebenaran.

6) Menyimak konsentratif (consentrative listening) sering juga disebut study-type listening atau menyimak yang merupakan jenis telaah. Kegiatan-kegiatan tercakup dalam menyimak konsentratif antara lain: menyimak untuk mengikuti petunjuk-petunjuk serta menyimak urutan-urutan ide, fakta-fakta penting, dan sebab akibat. Kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam menyimak konsentratif adalah

1. Mengikuti petunjuk yang terdapat dalam pembicaraan

2. Mencari dan merasakan hubungan-hubungan seperti kelas, waktu, urutan serta sebab akibat

3.   Mendapatkan atau memperoleh butir-butir informasi tertentu

4.    Memperoleh pemahaman dan pengertian yang mendalam

5. Merasakan serta menghayati ide-ide sang pembicara, sasaran maupun pengorganisasinya

6.         Memahami urutan ide-ide sang pembicara

7.         Mencari dan mencatat fakta-fakta penting

 

Rujukan :

Daeng,K.dkk.2010. Pembelajaran Keterampilan Menyimak.Makasar:Badan penerbit Universitas Negeri Makasar

Hijriyah, Umi. 2016. Menyimak Strategi dan Implikasinya Dalam kemahiran Berbahasa. Bandar 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bersama Bergerak Berdaya untuk Mewujudkan Bumi Berdaya dan Pulih Lebih Kuat

Nasabah Bijak: Sebuah Keharusan untuk Melindungi dari Penipuan

Si Paling Mobilitas dengan Laptop Canggih ASUS ExpertBook B3 Flip (B3402)