Tujuan, Jenis, dan Faktor Penghambat Menyimak

Tujuan, Jenis, dan Faktor Penghambat Menyimak

Oleh :

Aprilia Ariesti Miona (20016059)

Pendidikan Bahasa Indonesia

FBS universitas Negeri Padang

Email: apriliaariesti2001@gmail.com

A. Pendahuluan

Berbahasa tidak pernah lepas dari hidup manusia, namun dalam berbahasa masih banyak yang tidak terampil menggunakannya. Akibatnya banyaj yang tidak mampu menyampaikan ide, perasaan, argumen kepada banyak orang karena kurang terampilnya dalam berbicara. Dilain sisi banyak juga orang yang kurang memahamimaksud dan tujuan seseorang karena kurang terampilanya menyimak yang dimiliki seseorang. Keterampilan berbahasa lainnya adaa keterampilan membaca dan menulis.

Dari sekian banyak keterampilan banyak masyarakat yang kurang terampilnya dalam menymak, mungkin sebagian orang tidak mengerti apa yang dimaksud dengan

menyimak, tujuan dari menyimak dan lain sebagainya. Akibatnya banyak elemen manyarakat yang tidak mengerti tentang berita- berita yang didengarkan melalui TV, atapun radio. Seperti yang terjadi di negara kita sekarang ini, banyaknya masyarakat yang kurang paham apa itu Corona virus, bahkan maksud dari covid-19 atau corona viruspun masih banyak yang belum mengerti, itu semua disebabkan karena kurang terampilnya dalam menyimak, sehingga maksud yang disampaikan pembicara tidak sampai kependengar.

B. Pembahasan

1. Hakikat Menyimak.

    Underwood (1990: 15) mendefinisikan menyimak adalah kegiatan memperhatikan baik-baik apa yang diucapkan orang, menangkap dan memahami makna sesuatu yang didengar. Tarigan (1994:28) menyatakan bahwa menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuhperhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Anderson (dalam Tarigan 1994:28) menyatakan bahwa menyimak adalah proses besar mendengarkan, mengenal, serta menginterpretasikan lambang-lambang lisan. Nunan (2005:3) menyatakan bahwa menyimak adalah proses aktif dan berarti dalam memaknai apa yang kita dengar.

Dengan demikian, menyimak adalah suat proses aktif yang dilakukan oleh seserorang dalam medengarkan pembicaraan seseorang / banyak orang yang diterima oleh telinga kemudian dimaknai, dan dianalisis oleh otak agar maksud dan tujuan sipembicara sampai dengan baik dan tepat kependengar. Keterampilan menyimak dipandang sebagai keterampilan yang pasif karena identik dengan aktivitas diam dan mendengarkan. Oleh sebab itu, keterampilan menyimak sering sekali kurang mendapat perhatian dari guru dalam pembelajaran padahal menyimak merupakan keterampilan yang intensitas penggunaannya paling banyak.

2. Tujuan Menyimak

Tujuan menyimak menurut Lagon (dalam Tarigan 1994:56) adalah sebagai berikut.

1. Menyimak untuk belajar

2. Menyimak untuk menikmati keindahan audial

3. Menyimak untuk mengevaluasi

4. Menyimak untuk mengapresiasi materi simakan

5. Menyimak untuk mengkomunikasikan ide-idenya sendiri.

6. Menyimak dengan maksud dan tujuan dapat membedakan bunyi-bunyi dengan tepat.

7. Menyimak untuk memecahkan masalah secara kreatif dan analisis.

8. Menyimak untuk meyakinkan dirinya terhadap suatu masalah atau pendapat yang diragukan.

Setiawan (dalam Rahmawati 2007:18-19) menjelaskan bahwa tujuan pokok menyimak adalah sebagai berikut.

1. Untuk mendapatkan fakta.

2. Untuk menganalisis fakta dan ide3. Untuk mengevaluasi fakta atau ide.

4.Untuk mendapatkan inspirasi.

5.Untuk memperoleh hiburan.

6. Untuk memperbaiki kemampuan berbicara.

Dengan begitu, manfaat menyimak adalah sarana untuk mendapatkan informasi secara tepat, melatih kempuan menganalisi suatu perkataan dengan cepat, melatih kemapuan ketermapilan berbahasa lainnya,serta menyimak mampu melatih pendengaran dengan bunyi yang dianggap sama. Keterampilan menyimak yang baik menjadi salah satu faktor penunjang kelancaran membaca siswa. Meskipun porsi keterampilan menyimak dalam kehidupan sehari-hari cukup besar, akan tetapi tidak semua siswa mampu menyimak dengan intensif (Cigerci & Gultekin, 2017).

Keterampilan menyimak mempunyai kaitan yang erat dengan keterampilan berbahasa lain yakni keterampilan berbicara, keterampilan menulis, dan keterampilan membaca. Siswa yang kurang mampu menyimak dengan baik akan berdampak pada keterampilan berbicara yang kurang baik. Siswa dapat berbicara dengan baik bila mereka telah menyimak ujaran yang baik dari pihak lain. Keterampilan menyimak berperan penting bagi keberhasilan akademik siswa. Melalui keterampilan menyimak siswa dapat memperoleh pengetahuan secara langsung yang dipaparkan oleh guru. Di sekolah dasar, pemahaman materi tidak terlepas dari peran guru yang menerangkan materi secara langsung. Meskipun penggunaan media pembelajaran membantu akan tetapi siswa tetap membutuhkan penjelasan dari guru. Bila siswa dapat menyimak dengan baik maka mereka dapat menerima, menalar, dan menghubungkan informasi baru dengan informasi lama.

C. Penghambat menyimak.

Dalam proses menyimak ada beberapa kendala yang sering ditemui para penyimak. Kendala ini umumnya yang menjadi penyebab salahnya informasi yang diterima oleh pendengar. Russel dan Black (dalam Marlina 2007:27-30) menyatakan ada tujuh kendala dalam menyimak sebagai berikut.

1) Keegosentrisan,

2) Keengganan untuk terlibat.

3) Ketakutan dan perubahan.

4) Keinginan menghindari pertanyaan, dengan alasan jawaban yang diberikan akan memalukan, hal ini merupakan kendala dalam diskusi, kegiatan berbicara, danmenyimak.

5) Puas terhadap penampilan eksternal.

6) Pertimbangan yang prematur, apabila ada sesuatu yang prematur, maka itu merupakan sesuatu yang tidak wajar.

7) Kebingungan semantik.

Kendala menyimak umumnya yang bisa dirasakan seseorang adalah hilangnya konsentrasi, hilangnya minat mendengar, kondisi mental yang tidak stabil,dan kurangnya kemampuan linguistik penyimak.

D. Kebiasaan jelek dalam menyimak,Pengalaman menyimak , dan Kebiasaan Menyimak.

Dalam keterampilan berbahasa lainnya tentu kita sering kali mempunyai kebisaaan dalam melakukan sesuatu, baik dalam menyimak, berbicara, menulis, dan membaca. Namun, kebiasaan itu ada yang menunjang kemampuan keterampilan kita dan ada yang memberikan pengaruh buruk terhadap ketermapilan kita seperti kebiasaan jelek. Sebagai seorang penyimak yang baik tentu kita harus menghindari kebiasaan jelek dalam menyimak. Berikut adalah kebiasaan- kebiasaan jelek dalam mneyimak:

1. Tidak mendengarkan dengan seksama

Maksudnya disini adalah, fokus kita dalam menyimak terbagi bagi. Misalnya seorang ibu rumah tangga yang menyimak informasi dari berita Tv, namun disaat yang bersamaan ia menyuapi anaknya makan. Walaupun ibu masih bisa menyimak informasi yang disampaikan, tetapi informasi yang diterima si ibu tidak akan teranalisis dengan benar.

2. Tidak menyimak sampai selesai

Tidak menyimak sampai selesai juga termasuk kebiasaan jelek dalam menyimak, banyak orang yang menyimak informasi dengan sebagian- sebagian, akhirnya informasi yang didapatkan tidak mutlak, dan masih abu - abu

3. Kata- kata yang menganggu

Banyak dari kita yang konsentrasinya terganggu karena kata- kata yang teredengar tidak baik, dan kita sebagai penyimak malah fokus ke kata itu tanpa sadar kita melupakan informasi yag kita simak.

4. Menilai Pembicara.

Adakalanya dalam menyimak kita tidak fokus menyimak ucapannya, namun kita fokus memperhatikan si pembicara, bahkan kita menilai penampilan, gaya bicara si pembicara sedangkan kita dalam keadaan menyimak apa yang dikatakan si pembicara.

5. Menyerah ketika ada gangguan.

Dalam segala kegiatan tentu ada hal- hal yang mengganggu, baik dari faktor internal maupun faktor eksternal. Sebagai seorang penyimak jika kita mendapatkan gangguan sering kali menyerah pada keadaan, tidak memiiki minat untukmembaca lagi. Sebagai contoh, seseorang sedang menyimak berita didalam Tv, tiba tiba hujan lebat yang membuat suara Tv mengecil, akibatnya seseornag itu menyerah dan memberhentikan kegiatan menyimak yang dilakukannya.

C. Penutup

Keterampilan menyimak memang dibutuhkan oleh semua orang, sama halnya keterampilan berbhasa lainnya. Sebagai seorang penyimak yang baik harus memperhatikan tujuan menyimak itu sendiri, serta bisa meminimalisir gangguan- gangguan yang mungkin terjadi ketika menyimak. Dalam hal menyimak, seseorang punya kebiasan jelek yang sulit untuk dihilangkan bagi sebagian orang. Namun, sebagai penyimak yang mau meningkatkan keterampilan menyimaknya tentu harus bisa mencari solusi tentang kebiasan jelek yang dimiliknya selamanya menyimak.

Daftar Rujukan :

Rahman,Rani Nurcita Widya,Rasi Yugatiati.2018.Menyimak dan Berbicara. Jatinangor:alqaprint

Taprianto,T.2013.Pengembangan Materi Pembelajaran Menyimak Informasi Bermuatan Kearifan Lokal pada Siswa SMP.[Skripsi]. Semarang ( ID):Universitas Negeri Semarang.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bersama Bergerak Berdaya untuk Mewujudkan Bumi Berdaya dan Pulih Lebih Kuat

Nasabah Bijak: Sebuah Keharusan untuk Melindungi dari Penipuan

Si Paling Mobilitas dengan Laptop Canggih ASUS ExpertBook B3 Flip (B3402)