Hakikat Keterampilan Berbahasa Menyimak dan Berbicara dalam Konteks Pemerolehan dan Pembelajaran Bahasa


Hakikat Keterampilan Berbahasa Menyimak dan Berbicara dalam Konteks

Pemerolehan dan Pembelajaran Bahasa

 

Oleh

Aprilia Ariesti Miona (20016059)

Pendidikan Bahasa Indonesia

FBS Universitas Negeri Padang

Email: Apriliaariesti2001@gmail.com

            Manusia sangat erat kaitannya dengan berbahasa, esensinya manusia hidup tidak terlepas dari bahasa. Bahasa sebagai sarana menyampaikan perasaan, pendapat, baik dalam lisan maupun tulisan. Melihat pentingnya berbahasa, ada 4 keterampilan dalam berbahasa yaitu keterampilan menyimak, keterampilan membaca, keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Keterampilan berbahasa ada empat aspek, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak dan membaca merupakan aspek reseptif, sementara berbicara dan menulis merupakan aspek produktif.

            Menyimak adalah suatu kegiatan untuk menerima, memahami, dan menganalisi maksud dari suatu informasi agar tujuan dari pembicara tersampaikan kependengar.Yang dimaksud dengan keterampilan mendengarkan di sini bukan berarti hanya sekadar mendengarkan bunyi-bunyi bahasa melalui alat pendengarannya, melainkan sekaligus memahami maksudnya. Berbicara adalah menyampaikan isi hati, informasi dari seseorang kepada orang lain berbentuk lisan yang mempunyai maksud / tujuan. Dalam keterampilan berbicara dikenal tiga jenis situasi berbicara, yaitu interaktif, semiinteraktif, dan noninteraktif. Interaktif contohnya berbicara tatap muka atau lewat telepon, semiinteraktif contohnya saat pidato, kampanye, khutbah/ ceramah(berlangsung satu arah), sedangkan non interaktif contohya berpidato melalui radio atau televisi. Membaca adalah suatu cara untuk memahami, mengidentifikasi suatu tulisan agar maknanya dapat dipahami. Keterampilan membaca tergolong keterampilan yang bersifat aktif reseptif. Keterampilan membaca terbagi ke dalam dua klasifikasi, yakni (a) membaca permulaan, dan (b) membaca lanjutan. Kemampuan membaca permulaan ditandai oleh kemampuan melek huruf, yakni kemampuan mengenali lambang-lambang tulis dan dapat membunyikannya dengan benar. Sementara padamembaca lanjut, kemampuan membaca ditandai oleh kemampuan melekwacana.Artinya, pembaca bukan hanya sekadar mengenali lambang tulis, bisa membunyikannya dengan lancar, melainkan juga dapat memetik isi/makna bacaan yang dibacanya. 

        Menulis adalah sarana menyapaikan ide, perasaan,informasi dalam bentuk bahasa tulis ( tulisan).Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang bersifat aktif produktif. Keterampilan ini dipandang menduduki hierarki yang paling rumit dan kompleks di antara jenis-jenis keterampilan berbahasa lainnya. Mengapa? Aktivitas menulis bukanlah sekadar hanya menyalin kata-kata dan kalimat-kalimat;melainkan menuangkan dan mengembangkan pikiran pikiran, gagasan-gagasan, ide, dalam suatu struktur tulisan yang teratur, logis, sistematis, sehingga mudah ditangkap oleh pembacanya.

            Keterampilan berbahasa tersebut, tidak lain dan tidak bukan didasari dari pemerolehan bahasa dan pembelajaran bahasa. Pemerolehan bahasa erat kaitannya dengan bahasa ibu merupakan proses yang bermacam dimana anak memperoleh bahasa dari input yang diterimanya mulai dari bentuk yang sederhana sampai bentuk yang paling kompleks. Penguasaan suatu bahasa yang dilakukan secara tidak sadar ( implisit dan informal) dinamkan pemerolehan bahasa. Sedangkan penguasaan bahasa yang dilakukan secara sadar ( eksplisit dan formal), maka peristiwa tersebutdinamakan pembelajaran bahasa.  Dalam pembelajaran bahasa dangan diperlukan pendekatan yang merupakan dasar teoritis untuk menempatkan suatu metode yang akan dilakukan agar tercapainya tujuan pembelajaran. Dalam berkomunikasi kita menggunakan keterampilan berbahasa yang telah kita miliki, seberapa pun tingkat atau kualitas keterampilan itu. Ada orang yang memiliki keterampilan berbahasa secara optimal sehingga setiap tujuan komunikasinya mudah tercapai. Namun, ada pula orang yang sangat lemah tingkat keterampilan berbahasanya sehingga menimbulkan salah pengertian dalam berkomunikasi. Keterampilan berbahasa sangat penting bagi semua kalangan, baik yang bergerak dibidang sastra, maupun tidak. Karena, pada hakikatnya, berbahasalah yang membuat kita / orang lain paham maksud dan tujuan si pemberi informasi. Begitulah pentingnya keterampilan berbahasa. Dapat dibayangkan apabila kita tidak memiliki kemampuan berbahasa. Kita tidak dapat mengungkapkan pikiran, tidak dapat mengekspresikan perasaan, tidak dapat menyatakan kehendak, atau melaporkanfakta-fakta yang kita amati. Di pihak lain, kita tidak dapat memahami pikiran, perasaan, gagasan, dan fakta yang disampaikan oleh orang lain kepada kita. Keterampilan berbahasa bermanfaat dalam melakukan interaksi komunikasi dalam masyarakat. Banyak profesi dalam kehidupan bermasyarakat yang keberhasilannya, antara lain bergantung pada tingkat keterampilan berbahasa yang dimilikinya, misalnya profesi sebagai manajer, jaksa, pengacara, guru, penyiar, dai, wartawan, dan lain-lain.

            Keterampilan berbahasa mempunyai kaitan yang satu dengan yang lainnya. Menyimak dan membaca mempunyai persamaan ; kedua-duanya bersifat reseptif, bersifat menerima ( Brooks, 1964: 134 ) ; bedanya : menyimak menerima informasi dari sumber lisan, sedangkan membaca menerima informasi dari sumber tertulis. Dengan kata lain : menyimak menerima informasi dari kegiatan berbicara, sedangkan membaca menerima informasi dari kegiatan menulis. Keterampilan menyimak juga merupakan dasar atau faktor penting bagi suksesnya seseorang dalam belajar membaca secara efektif. Orang yang terbiasa menyimak, akan mempunyai banyak kosa kata, dan mengetahui bagaimana menyampaikan sesuatu menggunakan bahasa yang baik, dengan begitu akan memembiaskan kita berbicara menggunakan bahasa yang baik dan tepat. Sama halnya dengan menulis, menyimak akan menambah pengetahuan yang bisa memudahkan menyalurkan perasaan lewat tulisan. 

 

Daftar Rujukan: 

 

Rahman,Rani Nurcita Widya,Rasi Yugatiati.2018.Menyimak dan Berbicara.

        Jatinangor:alqaprint

Mulyati,y. Hakikat Keterampilan Bebahasa.Modul 1 [internet][diunduh pada 2020

        sept 19].Tersedia pada : https://.repository.ut.ac.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bersama Bergerak Berdaya untuk Mewujudkan Bumi Berdaya dan Pulih Lebih Kuat

Nasabah Bijak: Sebuah Keharusan untuk Melindungi dari Penipuan

Si Paling Mobilitas dengan Laptop Canggih ASUS ExpertBook B3 Flip (B3402)