Manusia dapat dan harus dididik
Manusia adalah satu - satunya makhluk yang memiliki akal dan fikiran. Sebagai makhluk sosial manusia membutuhkan orang lain untk menjalani kehidupannya, untuk itu manusia dapat didik. Berikut adalah dasar dasar yang mempengaruhi bahwa manusia itu dapat dididik
A. Dasar Biologis
Pada dasar biologis, meskipun manusia dilahirkan tidak berdaya, namun manusia memiliki potensi yang besar untuk berkembang. Potensi utamanya karena manusia dibekali dengan pikiran yang membedakannya dengan hewan.Potensi yang dimiliki manusia inilah yang dapat dikembangkan melalui proses pendidikan. Oleh karenanya manusia dapat dididik oleh orang tua atau orang lain di sekitarnya. Berbeda dengan hewan yang hanya mengandalkan instingnya saja.
B. Dasar Psiko Sosial
Pada dasar psiko-sosio-antropologis dinyatakan bahwa manusia itu beragam, baik dari sisi fisik, psikis, kecerdasan, potensi, dan lain sebagainya. Keberagaman manusia inilah yang nantinya membedakan antara manusia satu dengan lainnya, sekaligus menjawab pertanyaan mengapa manusia dapat dididik/mendidik, karena jika manusia tidak beragam, tidak perlu dan tidak akan dapat dididik
Ini membuktikan manusia dapat dididik
Dasar yang kedua adalah dasar dasar manusia harus dididik yaitu :
A.Dasar Biologis
Manusia harus dididik untuk menyesuaikan diri dngan lingkungannya, manusia memerlukan masa belajar yang panjang secara bekal menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara konstrukif, masa belajar yang panjang inilah manusia dikatakan harus didiik
B.Dasar Psiko Sosial Antropologis
Manusia harus dididik dari segi psiko sosial antropologis agar memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan , manusia menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial bukan bawan tetapi didapat melalui pendidikan dan kaebudayaan tidak terjadi dengan sendirinyan
ini membuktiikan manusia harus dididik
Apakah pendidikan merupakan keharusan bagi manusia ??
Menurut Immanuel kant bahwa manusia hanya dapat menjadi manusia jika memeperoleh pendidikan
Menururt langevel bahwa manusia itu tergolong menjadi 3 yaitu Animal education " manusia makhluk yang dapat dididik", Animal educantum " manusia makhluk yang harus dididik , dan Animal educandus " manusia makhluk yang dapat mendidik
Sedangkan berbicara soal fakta pendidikan merupakan kebutuhan manusia.
Apakah pendidikan merupakan keharusan bagi manusia ?? pendidikan meruapak keharusan bagi manusia
Batas batas pengaruh pendidikan antara lain:
1. Teori Empirisme
Teori empirisme ini merupakan kebalikan dari teori nativisme karena menganggap bahwa potensi atau pembawaan yang dimiliki seseorang itu sama sekali tidak ada pengaruhnya dalam upaya pendidikan. Semuanya ditentukan oleh faktor lingkungan yaitu pendidikan. Teori ini disebut juga dengan Sosiologisme, karena sepenuhnya mementingkan atau menekankan pengaruh dari luar. Dalam ilmu pendidikan teori ini dikenal sebagai pandangan optimisme paedagogis .Seorang pendidik dapat menjadikan anak didiknya menjadi apa saja sesuai keinginan pendidik, sebagai contohnya dari gaya berjalan seorang pendidik ,bisa saja anak didik menirukan gaya berjalan pendidik nya,
Tujuan teori Empirisme, yaitu:
- Sebagai faktor penentu bagi perkembangan seseorang yang bersumber dari berbagai sistem pendidikan.
- Mendorong seseorang dalam penguasaan terhadap bidang pengetahuan,
- Agar pendidikan seseorang menjadi relevan dan paling efektif yangberorientasi pada pemberdayaan pendidikan dan pengalaman anak-didik itu sendiri.
2. Teori Navitisme
Tujuan teori Empirisme, yaitu:
- Sebagai faktor penentu bagi perkembangan seseorang yang bersumber dari berbagai sistem pendidikan.
- Mendorong seseorang dalam penguasaan terhadap bidang pengetahuan,
- Agar pendidikan seseorang menjadi relevan dan paling efektif yangberorientasi pada pemberdayaan pendidikan dan pengalaman anak-didik itu sendiri.
Nativisme merupakan kata dasar dari bahasa Latin, “natus” yang artinya lahir atau “nativus” yang mempunyai arti kelahiran (pembawaan). Nativisme merupakan sebuah doktrin yang berpengaruh besar terhadap teori pemikiran psikologis. Teori nativisme ini dipelopori oleh Arthur Schopenhauer (1788-1860), seorang filosof Jerman. Teori ini mengatakan bahwa setiap anak meimiliki gen, benar tetapi kepintaran anak didik tidak tergantung kepada gen yang dibawanya
Tujuan teori Nativisme, yaitu:
- Mampu memunculkan bakat yang dimiliki
- Mendorong seseorang mewujudkan diri yang berkompetensi
- Mendorong seseorang dalam menetukan pilihan
- Mendorong seseorang untuk mengembangkan potensi dari dalam dirinya
- Mendorong manusia mengenali bakat minat yang dimiliki
3. Teori Naturalisme
Seseorang dapat memperoleh pendidikan dari alam yang dapat dilihat dan dirasakannya, sebagai contoh seseorang dapat mengatahu daun berwarna coklat akan segera gugur sedangkan daun berwarna hijau memiliki waktu yang lama suaoay akan gugur, ini membuktikan bawha sesorang dapat belajar dari alam
4. Teori Konvegensi
Teori ini pada intinya merupakan perpaduan antara pandangan nativisme dan empirisme, yang keduanya dipandang sangat berat sebelah. Tokoh utama teori konvergensi adalah Louis William Stern (1871-1938), seorang filosof sekaligus sebagai psikolog Jerman
Perkembangan yang sehat akan berkembang jika kombinsai dari fasilitas yang diberikan oleh lingkungan dan potensialitas kodrati seseorang bisa mendorong berfungsinya segenap kemampuannya. Dan kondisi sosial menjadi sangat tidak sehat apabila segala pengaruh lingkungan merusak, bahkan melumpuhkan potensi psiko-fisiknya. Dengan demikian, keadaan ini dapat dinyatakan bahwa faktor pembawaan maupun pengaruh lingkungan yang berdiri sendiri tidak dapat menentukan secara mutlak dan bukan satu-satunya faktor yang menentukan pribadi atau struktur kejiwaan seseorang.
Daftar pustaka :
http://www.pendidikanekonomi.com/2016/11/mengapa-manusia-harus-dan-dapat-dididik.html
https://juliawankomang.wordpress.com/2015/12/01/teori-belajar-menurut-nativisme-empirisme-dan-konvergensi/
Perkembangan yang sehat akan berkembang jika kombinsai dari fasilitas yang diberikan oleh lingkungan dan potensialitas kodrati seseorang bisa mendorong berfungsinya segenap kemampuannya. Dan kondisi sosial menjadi sangat tidak sehat apabila segala pengaruh lingkungan merusak, bahkan melumpuhkan potensi psiko-fisiknya. Dengan demikian, keadaan ini dapat dinyatakan bahwa faktor pembawaan maupun pengaruh lingkungan yang berdiri sendiri tidak dapat menentukan secara mutlak dan bukan satu-satunya faktor yang menentukan pribadi atau struktur kejiwaan seseorang.
Daftar pustaka :
http://www.pendidikanekonomi.com/2016/11/mengapa-manusia-harus-dan-dapat-dididik.html
https://juliawankomang.wordpress.com/2015/12/01/teori-belajar-menurut-nativisme-empirisme-dan-konvergensi/
Daftar pustaka :
http://www.pendidikanekonomi.com/2016/11/mengapa-manusia-harus-dan-dapat-dididik.html
https://juliawankomang.wordpress.com/2015/12/01/teori-belajar-menurut-nativisme-empirisme-dan-konvergensi/
Saya Devi Yunanda (1930004) ingin bertanya kepada saudara, apa saja upaya yang harus dilakukan pendidik agar tujuan teori empirisme bisa tercapai?
BalasHapusSebelumnya terima kasih saudara sudah mau berkunjung ke blog saya
HapusPertanyaan saudara apa upaya yang harus dilakukan pendidik agar tujuan teori emprisme bisa tercapai ? teori empirisme ini merupakan salah satu dari batas batas pengaruh pendidikan, dimana teori empirisme ini berasal dari lingkungan atau faktor sosial. contohnya seorang pendidik berjalan dengan tenang sopan, maka apabila anak didikanya melihat gurunya seperti itu secara tidak langsung anak didiknya akan meniru bagaimana gurunya, karna sudah tertanam didalam dirinya bhawa guru itu sebagai contoh yang baik.
Upaya apasaja yang harus dilakukan pendidk agar tujuan teori empirisme itu bisa terwujud, disini saya akan menenkankan bahwa disini kita semua menginginkan sistem pendidikan sesuai dengan uu pendidikan nomor 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS, maka dari itu kita sebagai pendidik harus memberikan semua contoh yang baik mulai dari berjalan, berbicara, sopan santun, akhlak dan lain sebagainya.
Semoga bisa membantu